Koneksi Antar Materi Modul 1.1.a.8 Refleksi Filosofis Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Jika pada artikel-artikel sebelumnya saya banyak bercerita tentang pengalaman saya mengikuti kelas-kelas di Ibu Profesional, kali ini - dan mungkin selanjutnya - saya akan berbagi pengalaman dalam mengikuti Program Guru Penggerak (PGP) angkatan 7. Jika Anda pengunjung baru blog ini, izinkan saya memperkenalkan diri terlebih dahulu. Saya Tina Martina, seorang guru Bahasa Inggris yang juga memiliki minat pada Self Management, bertugas di SMP IT Fitrah Insani Leles Kab. Garut Prov. Jawa Barat. Saat ini saya sedang mengikuti Program Guru Penggerak Angkatan 7.
Program Guru Penggerak adalah Program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, serta pendampingan selama enam bulan lamanya. Sebelumnya, saya dinyatakan lolos seleksi Calon Guru Penggerak yang dilaksanakan sebanyak dua tahap. Tahap pertama yaitu seleksi administrasi dan essai, dilanjutkan dengan tahap kedua yaitu seleksi simulasi mengajar dan wawancara.
Dalam program Guru Penggerak ini, terdapat beberapa modul yang harus diselesaikan. Saat ini saya tengah mengerjakan modul 1.1.a.8 dimana dalam sesi ini saya akan menuliskan koneksi antar materi (Kesimpulan dari sesi-sesi sebelumnya) mengenai refleksi filosofis Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara.
Dalam Modul pertama, dibahas mengenai Filosofis Pemikiran Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara memandang pendidikan sebagai sebuah 'tuntunan' dimana peran guru adalah menuntun segala kodrat yang ada pada murid agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.
Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan juga perlu memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman, karena murid sebagai manusia adalah bagian yang tak bisa dipisahkan dari keduanya. Maka pendidikan perlu disesuaikan dengan karakteristik anak, juga karakteristik lokasi tempat anak tumbuh dan berkembang. Selain itu, pendidikan juga perlu disesuaikan dengan kondisi sosio-emosional siswa.
Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara juga bukan hanya tentang mentransfer ilmu, namun juga perlu menitikberatkan pada budi pekerti dimana guru perlu membangun kebiasaan baik serta menjadi teladan dalam membangun budi pekerti yang luhur.
Sebelum mempelajari modul pertama ini, banyak pemikiran-pemikiran saya yang ternyata tidak sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Saya menganggap bahwa seorang guru bertanggung jawab untuk mentransfer ilmu pada peserta didik. Saya memberi target-target pencapaian kompetensi tanpa memperhatikan karakteristik siswa, seperti minat, bakat, gaya belajar, serta kesiapan belajar anak. Menjalankan peran sebagai guru yang hanya menggugurkan kewajiban untuk masuk ke dalam kelas dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana, yang rencana itu pun disusun tanpa memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman, jauh dari kata 'menuntun' namun lebih pada sekadar mentansfer ilmu pengetahuan.
Setelah mempelajari modul 1 tentang filosofis Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, saya menyadari bahwa tugas guru itu jauh lebih penting dari sekadar mentransfer ilmu pengetahuan, namun memberi tuntunan, memfasilitasi murid dalam mendapatkan pengalaman belajarnya. Menyajikan sebuah ruang dimana anak diberi kebebasan dalam belajar. Sebagaimana semboyan pendidikan menurut Ki Hajar dewantara yang berbunyi 'Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani' yang memiliki arti 'Dari depan memberi teladan, di tengah membangun kemauan, dari belakang memberi dorongan'
Setelah memahami filosofis pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, sebagai guru saya tergerak untuk melakukan perubahan. Mencoba mewujudkan pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan yang berpusat pada murid. Hal-hal yang akan segera saya lakukan diantaranya adalah mengenal karakteristik siswa dengan melakukan analisa gaya belajar, minat dan bakat anak dengan cara wawancara dan menggunakan beberapa instrumen analisa seperti pada beberapa website yang menyajikan alat tes gaya belajar. Selain itu, saya juga akan mengajak murid untuk memetakan minat dan cita-cita anak dengan menggunakan life map (Peta kehidupan).
Rencana selanjutnya adalah menyajikan pembelajaran yang berpusat pada murid dimana pembelajaran didesain sedemikian rupa dengan menggunakan berbagai metode sehingga kegiatan belajar menjadi menyenangkan, serta menggunakan pemanfaatan TIK sebagai media pembelajaran, agar pembelajaran sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman.
Filosofi pendidikan ki hajar dewantara adalah filosofi perubahan dengan kerangka perubahan yaitu kodrat keadaan yang terdiri atas kodrat alam dan kodrat zaman, prinsip melakukan perubahan lewat asas trikon (kontinuitas, konvergensi, dan konsentris), dan perubahan budi pekerti yaitu Budi (cipta, rasa, karsa) dan Pekerti (raga). pendidikan harus dilaksanakan dengan kebijaksanaan dengan tujuan pembelajaran berorientasi penuh kepada peserta didik.Strategi apa yang akan dilakukan oleh Ibu dalam rangka mencapai tujuan tersebut?
BalasHapusStrategi yang akan saya gunakan adalah mengumpulkan data mengenai karakteristik siswa seperti gaya belajar, lalu menggunakan metode pembelajaran yang dapat memfasilitasi gaya belajar siswa yang bervariasi.
Hapus