Pengambilan Keputusan Dilihat dari Sudut Pandang Pemimpin

Demonstrasi Konstekstual Modul 3.1 Pendidikan Guru Penggerak

Dalam modul 3.1 para CGP mendalami materi terkait tentang proses pengambilan keputusan sebagai pemimpin, khususnya di lingkungan sekolah sebagai pemimpin pembelajaran. Di dalamnya ada contoh-contoh kasus mengenai dilema etika dan bujukan moral yang kemudian dianalisis berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian.

Wawancara dengan Dua Pimpinan

Dalam tahap Demonstrasi Kontekstual kali ini, CGP bertugas untuk mewawancara setidaknya dua orang pimpinan di lingkungan tempat kerja masing-masing.

Dalam wawancara ini, yang bertindak sebagai narasumber adalah Ibu Dianti Yuniar, S.Pd., selaku Ketua Yayasan Fitrah Insani, dan Bpk. Hendrik Setiawan, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Plus Ar-Rohmat. 

Berikut guiding question yang digunakan dalam wawancara:
  • Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?
Jawab:
Kedua narasumber memiliki strategi yang sama dalam hal identifikasi kasus, yaitu dengan mengumpulkan fakta-fakta yang terjadi secara objektif, tanpa ada asumsi.

  • Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?
Jawab:
Kedua narasumber menjalankan pengambilan keputusan dengan musyawarah dan mufakat. Berdiskusi dengan para pihak yang terlibat. Namun, perbedaannya adalah, salah satu narasumber hanya berdiskusi dengan pihak yang terlibat secara langsung.  Sedangkan narasumber kedua memilih untuk selalu melibatkan para stakeholder walaupun mereka tidak terlibat secara langsung, namun memiliki andil dalam ikut mempertimbangkan sebuah keputusan.

  • Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?
Jawab:
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengambilan keputusan antara lain langkah pertama adalah menemukan indikasi adanya sebuah permasalahan. Hal yang menjadi indikasi munculnya sebuah permasalahan adalah adanya kemacetan dalam berjalannya roda management di sekolah. Selanjutnya, mengumpulkan fakta-fakta, berdiskusi dengan semua pihak, selanjutnya barulah diputuskan sebuah keputusan yang didasarkan pada musyawarah mufakat.

  • Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
Jawab:
Narasumber pertama bependapat bahwa efektifitas pengambilan keputusan diukur pada dampak dari pengambilan keputusan tersebut. Jika indikator keberhasilannya muncul,  maka dapat dikatakan bahwa pengambilan keputusan yang telah diambil sudah efektif.

Narasumber kedua menyatakan bahwa hal efektif dalam pengambilan keputusan adalah 'kebaikan untuk bersama, tidak memihak, dan bersifat terbuka, sebisa mungkin tidak ada yang dirugikan. Hal ini sejalan dengan visi lembaga yang inginm ewujudkan kebermanfaatan bagi ummat'.

  • Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
Jawab:
Kedua narasumber menyatakan hal yang sama terkait tantangan terbesar dalam pengambilan keputusan, yaitu munculnya pro dan kontra dari putusan yang diambil.

  • Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?
Jawab:
Narasumber pertama menyatakan untuk tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, ada prosedur yang ditetapkan, yaitu mulai dari pengumpulan fakta, berdiskusi dengan pihak-pihak yang terlibat. Sedangkan narasumber kedua menyatakan untuk tidak menunda-nunda tindakan penyelesaian permasalahan, walalupun begitu, tetap ada prosedur yang dilaksanakan.

  • Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?
Jawab:
 Narasumber pertama menyatakan bahwa beliau selalu menganalisis dan mengamati prosedur yang dilakukan oleh rekan yang sudah berpengalaman serta telah dianggap sukses dalam bidangnya. Jika memang keputusannya sesuai dengan kondisi di lembaga yang dipimpinnya, maka hal itu dapat ditiru dan disesuaikan.

Narasumber kedua pun berpendapat sama, namun dalam hal ini, beliau juga melibatkan para stakedholder di lingkungan sekolah yang dipimpinnya.

  • Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?
jawab: Narasumber pertama menyatakan bahwa pembelajaran yang berharga dalam setiap kasus yang dihadapi adalah sulitnya menyamakan persepsi antara pimpinan dan rekan yang dipimpin, serta beliau juga sampai saat ini masih mempelajari bagaimana menyamakan frekuensi, visi, misi dan tujuan sehingga seluruh aspek di lembaga pendidikan ini memiliki tujuan yang sama. keberhasilan dari hal tersebut diindikasikan dari peningkatan mutu pendidikan di lembaga yang dipimpin, contoh kecilnya adalah dari meningkatnya kualitas dan kuantitas siwa, serta SDM lembaga. Selain itu, yang menjadi pembelajaran adalah 'Ketika pemimpin mau menuntut, akan selalu ada yang dikorbankan".

Refleksi Hasil Wawancara

Hal menarik dari wawancara bersama kedua pimpinan di atas adalah banyaknya persamaan dan persepsi tentang prosedur pengambilan keputusan. Kedua pimpinan yang berperan sebagai narasumber pada wawancara di atas, pada dasarnya telah melaksanakan prosedur pengambilan keoutusan sesuai dengan materi yang dipelajari pada modul 3.1 ini, yaitu dengan mempertimbangkan prinsip dan paradigma serta melalui proses pengajuan, walalupun belum secara detail sesuai dengan yang dijelaskan dalam modul.

Banyak ditemukan persamaan dari cara pendang kedua pimpinan yang diwawancarai, hanya sedikit perbedaan yang ditemukan, seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Rencana para pimpinan jika kemudian hari menemukan kembali kasus dilema etika adalah dengan bermusyawarah untuk mufakat dengan pihak-pihak yang terlibat.

Hal yang akan saya terapkan dalam proses pengambilan keputusan adalah dengan mempertimbangkan 4 paradigma, 3 prinsip serta 9 langkah pengujian.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memilih PAUD Insan Madani : Pengalaman Pendidikan Yang Berkualitas

Menemukan Semangat Baru di Temu Pendidik Nusantara XI

"Cerita Sebelum Bercerai", Sebuah Catatan Romantis Seorang Suami (Book Review)